masih ada ga ya, anak-anak sekarang yg masih main permainan tradisional betawi?

Selasa, 26 Januari 2010

Jenis-jenis Permainan Tradisional Betawi

Mengenai permainan tradisional Betawi yang ude ampe gini hari ude mulai kesingkir ame permainan keren (modern), yang akibatnye skarang banyak generasi muda anak Betawi pade kagak tau yg namanye permainan tradisional Betawi, apelagi maenin tuh permainan kgak ade yang tau,,

berikut eni aye sebutin atu2 permainan tradisional Betawi:
  • Maen Kelereng (gundu)
  • Tangkreb
  • Coko
  • Ujungan
  • Dodolido
  • "Si......
  • Kukuruyuk Ayam
  • Palogan Gundu
  • Silem Sileman
  • Kodok-kodokan
  • Landar Lundur
  • Koba Tiup
  • Pletokan
  • Sutil
  • Merak-merak sintir
  • Gelindingan
  • Balap karung
  • Sala Buntut
  • Gundu Lobang
  • Meriem Sundut
  • Gundu Kusir
  • Gangsing Angonan
  • Gangsing Ambilan
  • Gangsing Cocokan
  • Bola Gebok
  • Petak Umpet
  • Wak-wakgung
  • Dampu
  • Tok Kadal Dua Batu
  • Galasin
  • Torti
  • Petak Lari
  • Adu Dengkul
  • Badomba
  • Maen Bekel
  • Maen Karet
  • Ndeng-ngandeng
  • Ci Ci Putri
  • Pongpong Balong
  • Congklak
  • Layangan
  • Petasan
  • Cako
  • Ujungan
  • Kuda Bisik
  • Nenek Gerondong
  • Ujan Angin
  • Serok Kwali
  • Tepok Nyamuk
  • Tumbuk Uang
  • Pong Tipong Balong
  • Dung Dung Clok
  • Bentengan

(klo masih ada lg tambahin aja dah)

Nah pade tau kagak tuh permaenanye,,,

Cara Mengundi Untuk Memulai Permainan

Kejujuran dan sportivitas merupakan ciri pada permainan tradisional. Setiap permainan selalu melalui proses tahapan. Tahapan itu meliputi persiapan, awal permainan, pelaksanaan dan akhir permainan. Ada permainan yang tidak perlu dipimpin seorang wasit. Ada permainan yang harus dipimpin seorang wasit, tetapi dapat berjalan baik meskipun tidak ada wasit. Namun ada permainan yang harus dipimpin seorang wasit. Biasanya wasit ditunjuk oleh kedua belah pihak yang bermain cukup salah seorang dari mereka yang dipandang mampu. Pada umumnya dipilih dari yang besar atau paling tua.

Banyak jenis permainan, banyak pula cara untuk menentukan pihak yang harus mulai permainan. Untuk menentukan pihak yang harus mulai permainan dilakukan sejenis undian. Ada jenis permainan yang dilakukan dengan dimulai oleh satu pihak berdasar hasil persetujuan bersama. Namun ada pelaksanaan permainan yang sebenarnya. Namun ada permainan yang dimulai dengan mengundi untuk menentukan pihak-pihak pemain pertama.

Cara mengundi telah ada sejak dahulu. Ada cara mengundi yang masih digunakan sampai sekarang. Peralatan mengundipun sangat sederhana. Namun dari yang sederhana itu dapat menjamin kelancaran pelaksanaan permainan yang sebenarnya. Bahan untuk mengundipun banyak didapat dari alam sekitar.

Undian itu bisa dilakukan oleh kedua kelompok atau regu bagi permainan yang tidak memerlukan wasit dan dapat dilakukan oleh wasit bagi permainan yang dipimpin wasit. Namun permainan yang bersifat perorangan atau individu, meskipun permainan terdiri dari banyak pemain, maka biasanya undian dilakukan oleh para pemain masing-masing. Jenis undianpun ada yang pempunyai nama atau istilah, namun ada undian yang tanpa nama. Bagi undian tanpa nama, mereka langsung melakukan “perbuatan” undian yang telah biasa mereka lakukan sebagai tradisi. Jadi unsur saling pengertian dan maksud “perbuatan” undian tersebut yang penting. Maka “nama” biasanya dipandang kurang penting dalam kehidupan yang telah merupakan kebiasaan itu.

Cara mengundi yang sangat populer, umum dan sifatnya universal adalah yang disebut suit atau suten dan ada yang menyebut hom-pim-pah. Cara itu dikenal di seluruh Indonesia, bahkan di dunia. Suit atau suten atau hom-pim-pah pada prinsipnya menggunakan tangan atau jari-jari tangan. Ibu jari melambangkan gajah menang dari manusia, jari telunjuk melambangkan manusia menang dari semut, dan kelingking melambangkan semut menang dari gajah.

Suit atau suten yaitu kedua pemain melakukan saling pegang tangan seperti posisi jabat tangan. Dalam waktu yang cepat keduanya saling melepas seperti banting tangan dan seketika keduanya mengepal dan menunjukkan ibu jari, atau telunjuk atau kelingking dalam posisi seperti akan diadu. Kalah atau menang ditentukan bahwa gajah menang dari manusia, manusia menang dari semut, dan semut menang dari gajah. Kalah atau menang dari hom-pim-pah adalah sama dari suit atau suten.

Perbedaan antara keduanya terletak pada sebagian teknis pelaksanaan. Pada hom-pim-pah, telapak tangan dikepal atau tidak dikepal disembunyikan di belakang bahu atau dibelakang tengkuk, jadi posisi tangan ditekuk ke atas-belakang. Kemudian keduanya menghitung dengan ucapan hom-pim-pah dan pada akhirnya hitungan itu keduanya secara bersamaan menunjukkan ibu jari, telunjuk atau kelingking seperti posisi akan diadu dan kalah menang sama dengan suten.

Bahan & Alat Untuk Permainan

Tidak semua permainan tradisional membutuhkan bahan atau peralatan. Permainan yang tidak memerlukan bahan atau peralatan lebih banyak dari pada permainan yang memerlukan bahan atau peralatan. Bagi permainan yang membutuhkan bahan atau peralatan adalah hasil pemberian alam dan lingkungan. Alam terdiri dari flora dan fauna yang berada di darat dan laut. Sehingga masyarakat Indonesia dapat menerima dan memanfaatkan pemberian alam dan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk permainan yang menyenangkan.

Masyarakat Betawi sangat kreatif memanfaatkan sumber daya alam seperti jenis biji-bijian yang ada disekitarnya. Biji-bijian yang menjadi bahan permainan pletokan, congklak, serok wali antara lain asam atau klungsu (Jawa), biji melinjo, biji kemiri, biji sawo, buah pinang, biji karet, bji buah kuranji, biji tiladu, biji donggulu dan biji bengguk (jenis kacang-kacangan).

Tumbuhan bambu pada beberapa wilayah Indonesia dijadikan bahan pokok pembangunan rumah dan pembuatan perabotan rumah tangga. Sedang rotan merupakan tumbuhan hutan sangat penting untuk perabotan rumah orang di kampung-kampung maupun di perkotaan. Jenis permainan yang memanfaatkan bahan atau peralatn dari bambu, rotan, kayu. Atau batang pinang antara lain di Jakarta permainan coko menggunakan batang pinang, pletokan dan meriam sundut , tok kadal dua batu menggunakan bambu.

Kelereng merupakan benda kecil hasil pabrik. Oleh karena itu beberapa puluh tahun yang lalu, kelereng sebagai permainan agak terbatas pada masyarakat yang dekat perkotaan. Daerah yang jauh dari perkotaan funsi kelereng banyak diganti dengan biji-bijian. Contoh beberapa permainan yang masih menggunakan kelereng: di Jakarta palogan dan gundu lobang.